Probolinggo, 18 Juli 2025 — Komisi Perempuan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Probolinggo menggelar rapat koordinasi pada Jumat (18/7) untuk membahas dan merumuskan arah program kerja tahun 2025. Rapat yang berlangsung di Sekretariat MUI Kota Probolinggo ini dihadiri oleh pengurus komisi dan supervisor dari MUI Kota Probolinggo.
Ketua Komisi Perempuan MUI Kota Probolinggo, Bunda Romiyati, M.Si, menyampaikan bahwa program kerja tahun 2025 dirancang sebagai bentuk tanggapan terhadap kebutuhan masyarakat, khususnya perempuan, anak, dan kelompok rentan. Dalam rapat tersebut, disepakati lima program prioritas yang akan dijalankan tahun depan.
1. Melanjutkan Program MADINA (MUI Bina Sekolah bersama dinas pendidikan)
Program MADINA, hasil kolaborasi antara MUI dan Dinas Pendidikan Kota Probolinggo, akan terus dilanjutkan dan diperluas cakupannya. Program ini bertujuan membina siswa-siswi di sekolah dalam aspek akhlak, keagamaan, dan ketahanan spiritual melalui kegiatan edukatif dan pembinaan rutin.
2. Focus Group Discussion (FGD) dengan Lembaga Pendidikan dan Keagamaan
Untuk memperkuat sinergi antar lembaga, Komisi Perempuan akan menggelar FGD bersama kepala sekolah, guru BK, dan guru agama. Forum ini akan menjadi ruang dialog untuk mengidentifikasi persoalan pendidikan karakter di sekolah dan mencari solusi bersama secara preventif dan solutif.
3. Audiensi dengan Dinas Pendidikan Kota Probolinggo
Komisi Perempuan juga merencanakan audiensi resmi dengan Dinas Pendidikan guna menyampaikan aspirasi dan usulan program pembinaan berbasis nilai-nilai keislaman moderat. Pertemuan ini juga akan menjadi momentum evaluasi pelaksanaan Program MADINA selama ini.
4. MoU dengan Dinas kesehatan Terkait Pencegahan LGBT di Sekolah
Sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap maraknya isu LGBT di kalangan remaja, Komisi Perempuan bersama Dinas Pendidikan dan dinas kesehatan akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam upaya memperkuat pembinaan karakter dan moral siswa melalui edukasi keagamaan, pendekatan keluarga, dan pembekalan guru.
5. Pembinaan Komunitas Difabel di Kota Probolinggo
Komisi Perempuan juga menetapkan pembinaan terhadap komunitas difabel sebagai program prioritas. Kegiatan ini akan difokuskan pada penguatan spiritual, pengembangan keterampilan, dan pemberdayaan sosial bagi penyandang disabilitas agar mereka dapat hidup mandiri dan berdaya di tengah masyarakat.
Rapat koordinasi ini diakhiri dengan penyusunan timeline kegiatan serta pembentukan tim pelaksana untuk masing-masing program. Komisi Perempuan MUI menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan seluruh rencana strategis tersebut.
“Kami tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi dengan dinas, sekolah, dan masyarakat adalah kunci utama agar program kami benar-benar berdampak di lapangan,” ujar Bunda Romiyati, M.Si Ketua Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga MUI Kota Probolinggo dalam penutupan rapat.
Dengan arah kerja yang jelas dan terukur, Komisi Perempuan MUI Kota Probolinggo optimis program-program tahun 2025 dapat berjalan efektif dan menyentuh berbagai lapisan masyarakat, khususnya dalam membina generasi muda yang tangguh, religius, dan berakhlakul karimah.